UNBK di MTB Siap Dilaksanakan di 3 SMP

UNBK di MTB Siap Dilaksanakan di 3 SMP


UNBK di MTB Siap Dilaksanakan di 3 SMP

Posted: 22 Apr 2018 08:44 AM PDT

UNBK di MTB Siap Dilaksanakan di 3 SMP
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku siap untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Senin (23/04) hingga Kamis (26/04).

Tiga SMP tersebut berada di Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), diantaranya SMP Negeri 1 Tansel di Jalan Mathelda Batlayeri, SMP Paulus di Jalan Bruder Kamarbech Saumlaki dan SMP Kristen Saumlaki di Jalan Bhayangkara.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Tansel, Yustina Bwuardalam S.Pd mengatakan pihaknya sudah siap melaksanakan UNBK dengan bekerjasama secara khusus bersama PT. Intan Pariwara Surabaya untuk menyusun soal pengayaan. Persiapannya sudah melakukan uji coba menggunakan komputer sebanyak 3 kali dan  menggunakan simulasi. Simulasi yang ke 3 merupakan gladi resik.

"Pakar 4 mata pelajaran dari Intan Pariwara sudah menyusun soalnya, lalu kami dari sekolah menguji siswa. Mereka semua sudah ikut, jadi sekarang tinggal siap masuk UNBK saja. Karena dengan simulasi 2 dan 3 kan mereka sudah bisa apalagi gladi mereka sudah biasa," kata Yustina saat diwawancarai Lelemuku.com di ruang kerjanya, pada Rabu (18/04) lalu.

Ia mengungkapkan untuk pelaksanaan UNBK sendiri, pihaknya bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Saumlaki di Jalan Tuhunury karena sekolahnya berkendala dengan jaringan online dan server cadangan. 

"Kami pake SMK Negeri 1, kami sudah gladi di sana. Kami punya 43 komputer, tapi kendala di jaringan online yang tidak lancar. Makanya saya ragu jangan sampe jaringan gangguan, ini ada 149 siswa yang semuanya tanggung jawab. Saya tidak mau ambil resiko," ungkap Yustina.

Siswa SMPN 1 yang siap mengikuti ujian tersebut berjumlah 149 orang, dengan rincian siswa laki-laki sebanyak 58 orang dan siswi perempuan sebanyak 91 orang. Dimana siswa yang beragama Islam sebanyak 46 orang, yaitu laki-laki 21 orang dan perempuan 25 orang, beragama Protestan sebanyak 21 siswa, siswa laki-lakinya ada 12 orang dan siswi perempuan ada 9 orang serta siswa yang beragama Katolik sebanyak 85 orang, yaitu siswa laki-laki 52 orang dan siswi perempuannya ada 57 orang.

Pernyataan yang sama juga dilontarkan Wakil Kepsek SMP Santo Paulus, Bruno Mampesi S.Pd bahwa pihaknya siap melaksanakan UNBK dan mengharapkan kerjasama yang baik dengan pihak PT. Telkomsel Saumlaki terkait sinyal online, PT. PLN Saumlaki terkait stabilnya listrik dan Polres MTB tentang pengalihan jalan agar proses UNBK ini bisa berjalan dengan lancar dan nyaman bagi para siswa.

"Pada prinsipnya kami siap untuk melaksanakan UNBK dengan baik. Menjadi harapan kami mudah-mudahan ada kerja sama dengan Telkomsel, PLN dan Polres supaya kita jaga sinyal, listik dan keamanan ini supaya anak-anak tidak ada kendala waktu pelaksanaan ujian UNBK," ujar Mampesi.

Ia mengungkapkan dalam pelaksanaan ujian, pihaknya meminjam 20 unit komputer dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Budi Mulia untuk melengkapi 50 unit komputer milik SMP St. Paulus. Untuk jalannya UNBK sendiri akan dibagi dalam 3 sift yang dimulai dari pukul 7 WIT.

"Kita punya dua ruagan yang kita pakai akan dibagi tiga sift. Mungkin ada jeda istirahat untuk  restart computer sesuai petunjuk dari proktor atau operator teknis kami," ungkap Mampesi.

Ia juga memberikan ucapan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Kabupaten MTB yang sudah memberikan kesempatan kepada 3 SMP untuk menjalankan UNBK walau dalam keterbatasan serta kepercayaan penuh dari para orang tua siswa kepada pihak sekolahnya.

"Secara fasilitas masih kurang tapi dengan kesanggupan kita mulai dengan satu keterbatasan, kita memulai sesuatu itu tidak sempurna tapi dengan ketidaksempurnaan itu kita bisa mencapai hasil yang maksimal. Khususnya juga dukungan dari orang tua siswa, ini dilihat dari ada sumbangan satu unit komputer ke pihak sekolah tanpa di minta. Itu dukungan yang luar biasa," beber Wakil Kepsek.

Jumlah siswa SMP St. Paulus yang siap mengikuti UNBK sebanyak 182 peserta ujian, dimana siswa laki-laki ada 81 orang dan siswi perempuan ada 101 orang. Rincian menurut agama adalah untuk siswa yang beragama Katolik berjumlah 138 orang, yaitu laki-lakinya berjumlah  61 orang dan  perempuan  77 orang, yang beragama Protestan jumlahnya 36 siswa, yaitu laki-lakinya ada 16 orang dan perempuannya ada 20 orang,  serta yang beragama Islam berjumlah 9 orang, dimana siswa laki-laki berjumlah 5 orang dan siswi perempuan ada 4 orang.

Kesiapan mengikuti UNBKpun ditegaskan oleh Kepsek SMP Kristen Saumlaki, Ny. M. SABONO S.Pd dengan menerangkan tahapan persiapan mengadapi UNBK dari pihaknya. Dimana  para siswa diberikan pelajaran dan juga les pemantapan. Untuk les pemantapan sendiri mendapat dukungan penuh dari para orang tua siswa yang sepakat ketika proses belajar selesai, siswa ini akan melanjutkan dengan les pemantapan dan biaya makan siang siswa tersebut ditanggung oleh para orang tua sendiri.

"Jadi mulai dari jam satu itu mereka lanjut sampai jam tiga selesai, jadi persiapan sudah matang untuk anak-anak bahkan ada kegiatan uji coba yang kami laksanakan dua kali, yaitu ujicoba  pertama dijalankan secara manual anak mengoles sendiri  tetapi uji coba kedua mereka sudah mulai menggunakan komputer. Serta simulasi yang langsung kita sinkronkan ke pusat," tegas dia.

Ny. M. Sabono mengaku kapasitas komputer di SMP Kristen sudah memenuhi kebutuhan, dimana ada 38 unit komputer dan 2 server komputer yang berasal dari bantuan Kementerian selama 2 tahun berturut-turut. Jalannya ujian sendiri akan dibagi 3 sesi, yang dimulai dari pukul 7.30 WIT hingga 09.30 WIT, 10.30 WIT hingga 12.30 WIT dan 14.00 WIT hingga 16.00 WIT. Untuk Jaringan internet SMP Kristen Saumlaki dibantu oleh SMA Kristen Saumlaki. 

SMP Kristen ini juga  memasang meteran baru khusus di ruangan khusus penyelenggaraan UNBK ini dengan daya 5.500 watt, karena diperhitungkan daya satu komputer yang diperlukan adalah 110 watt.

"Daya listrik sekolah 2200 watt tidak bisa menjamin, dengan demikian ada bantuan gereja dari yayasan pembantu cabang . Dari situlah kami memasang  meteran baru. Harapan kami semoga anak-anak bisa bekerja dengan baik, aman, lancar dan tertib. Itu kami punya keyakinan karena mereka sudah simulasi dan melalui simulasi itu kami sudah bisa menganalisa bahwa luar biasa hasilnya," harap dia. 

Siswa kelas IX SMP Kristen Saumlaki berjumlah 70 siswa, dengan rincian 35 siswa laki-laki dan 35 siswi perempuan, yang terdiri dari siswa beragama Kristen Protestan, Katolik dan Adven.

Jadwal ujian UNBK SMP Tahun 2018 adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia pada hari senin (23/04), Matematika pada Selasa (24/04), Bahasa Inggris pada Rabu (25/05) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada Kamis (26/04).

Berikut nama pejabat daerah yang akan membuka kegiatan Ujian Nasional Tingkat SMP Kabupaten MTB tahun pelajaran 2017/2018. Di 3 sekolah penyelenggaraan UNBK, diantaranya SMP St. Paulus Saumlaki akan dibuka oleh Bupati MTB, Petrus Fatlolon S.H., M.H dan Kepala Dispenbud Kabupaten MTB, Ir. Lieke Tan, MS, SMP Kristen Saumlaki akan dibuka oleh Wakil Bupati, Agustinus Utuwaly S.Sos dan Kepala Bidang (Kabid) Ketenagaan Dispenbud dan SMPN 1 Tansel yang berlokasi di SMKN 1 Tansel akan dibuka oleh Sekretaris daerah, Piterson Rangkoratat S.H dan Kabid Sarpras Dispenbud. 

Serta 3 sekolah penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP), diantaranya SMP Seminari Saumlaki akan dibuka oleh Asisten Bidang Pembangunan dan Investasi Setda Kabupaten MTB dan Kabid Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, SMP ST. Fransiskus Xaverius Olilit Timur akan dibuka oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Setda MTB dan Kepala Seksi (Kasi) Sarpras SMP Dispenbud dan SMPN 2 Tansel akan dibuka oleh Asisten Bidang Pembangunan Ekonomi dan Kemasyarakatan Setda MTB dan Kasi Sarpras PAUD dan PNF Dispenbud. (Anna Aurmatin/Aksamina Masela)

50 Siswa SMA dan SMK di MTB Ikut Seleksi ADiK

Posted: 22 Apr 2018 08:58 AM PDT

50 Siswa SMA dan SMK Ikut Seleksi Program Afirmasi 2018SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku menggelar seleksi program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) bagi sebanyak 50 siswa kelas XII se Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), pada Selasa (17/04).

"Afirmasi itu program bantuan dana pendidikan, hanya berupa stimulan saja. Dispenbud diberikan tanggung jawab untuk mendaftarkan siswa SMA/SMK yang baru selesai ujian," ujar Kepala Dispenbud, Ir. Lieke Tan, MS saat diwawancarai Lelemuku.com di ruang kerjanya.

Ia mengatakan ADik adalah dana bantuan pendidikan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dispenbud Kabupaten/Kota, yang diberikan tanggung jawab untuk mendaftarkan 50 siswa-siswi  Sekolah Menegah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang baru menyelesaikan ujian nasional (UN) untuk kuliah di Universitas ternama di seluruh Indonesia.

"Dari 50 peserta ini akan diseleksi lagi menjadi 16 orang. Mereka ini akan diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dengan diberikan bantuan untuk meringankan beban-beban orang tua," kata dia.

Lieke mengungkapkan bahwa saat ini yang ikut seleksi Adik 2018 hanya siswa SMA/SMK yang berada di Kota Saumlaki, dikarenakan terbatasnya waktu pendaftaraan yang diberikan oleh Kemendikbud, yang bertepatan juga dengan libur perayaan Hari Raya Paskah lalu. 

"Pesertanya dari Tansel saja, karena waktunya mepet, jadi kami tida bisa ambil dari luar. Saat mereka habis ujian langsung ikut program Kemenristek yang turut memotivasi orang tua," ungkap dia.

Lieke sangat mengapresiasi Program ADik dari Kemenristek ini dan berharap kedepannya Pemerintah Kabupaten MTB juga bisa mendukung anak-anak Bumi Duan Lolat yang memang berprestasi secara akademik serta berpesan kepada calon penerima bantuan agar memanfaatkan bantuan beasiswa ini sebaik-baiknya dengan fokus dan serius dalam menjalankan perkuliahan.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh salah satu staff Dispenbud yang ditugaskan sebagai pengawas dalam jalannya ujian seleksi tersebut di SMA Unggulan Saumlaki, Helena Beresady, S.Pd bahwa format dari program ini sudah ada di Dispenbud yang akan diambil oleh masing-masing peserta lalu diisi dan dikembalikan ke Dispenbud. Setelah itu, Dispenbud akan memasukan data-data tersebut ke Kemenristek secara online.

"Nanti saya yang input ke Dikti karena kita ada grup, kemarin diundang itu kita masuk group dan memang usernya tidak bisa dikasih sama siapapun, takutnya bocor ada yang masuk mendaftar tanpa operator. Jadi data yang kami terima itu langsung saya kirim secara online datanya ke sana," jelas dia.

Helena menerangkan dari siswa yang mendaftar sudah diseleksi langsung oleh Kemendikbud, setelah itu dari hasil seleksi ada 50 siswa yang dinyatakan siap untuk mengikuti tes tertulis pengetahuan umum dan tes kompetensi dasar. 50 peserta ini akan dikirimkan kartu peserta tes, dari tes tersebut akan ditetapkan 16 siswa yang dinyatakan lolos dalam seleksi program afirmasi 2018 ini.

"Seleksinya juga awalnya kita online data pribadi mereka, yang dilihat dari prestasi  ranking mereka. Kuotanya terbatas, jatah MTB hanya 50 orang peserta tes. Tesnya 1 hari saja, cuma hari ini  dengan dua sesi tes, nanti yang lolos hanya 16 orang," terang dia.

Helena berharap dari hasil seleksi ini bisa terpilih 16 besar siswa berprestasi yang dapat melanjutkan sekolah mereka ke universitas ternama di seluruh Indonesia dan menjadi kebanggaan MTB ke depan dan untuk siswa yang tidak lolos jangan berkecil hati karena masih banyak program beasiswa lain yang masih tersedia. 

"Bagi yang tidak lulus disini, jangan patah semangat karena ada banyak program beasiswa lainnya. Karena masih banyak universitas lain yang bagus dan ada banyak beasiswa yang bisa diikuti. Ini sebagai motivasi untuk belajar karena kesempatan untuk kuliah kan tidak seperti dulu, yang terbatas sekarang ini luar biasa dukungan pemerintah terhadap pendidikan," harap dia. 

Dana bantuan program afirmasi 2018 ini untuk biaya penyelenggaraan pendidikan dan biaya hidup bagi mahasiswa Orang Asli Papua (OAP), Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang diberikan selama masa studi.

Tujuannya memberikan kesempatan OAP, daerah 3T dan anak TKI untuk memperoleh pendidikan tinggi yang baik di Perguruan Tinggi (PT) melalui seleksi khusus dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk berkontribusi dalam Pembangunan Nasional. (Laura Sobuber)
Bagi ke WA Bagi ke G+